Prodi PG PAUD Menyelenggarakan Kuliah Umum “Pembelajaran Berdeferensiasi di PAUD”
Yogyakarta-Bertempat di Amphitarium lantai 9 Kampus IV UAD, Prodi PG PAUD menyelenggarakan kegiatan kuliah umum dengan tema “Pembelajaran Berdiferensiasi di PAUD” dengan menghadirkan pembicara Dr. Iva Evry Robiyansah, S.Si., M.Pd (Pokja inklusif Jawa Timur dan instruktur nasional guru pendamping khusus Kemendikbud). Acara tersebut dipandu oleh Intan Puspitasasi, S.Psi., M.A (Dosen PG PAUD UAD) dan dibuka oleh Dwi Hastuti, S.Pd., M.Pd.I (Sekretaris Prodi PG PAUD) mewakili Kaprodi. Serta dihadiri oleh segenap dosen tendik beserta seluruh mahasiswa aktif PG PAUD dari semester awal hingga akhir.
Dalam sambutan Sekretaris Prodi disampaikan bahwa penyelenggaraan kegiatan kuliah umum dengan tema pembelajaran berdiferensiasi di PAUD sangat penting untuk dipelajari, dipahami, dan diinternalisasi dalam mind set para mahasiswa dan akademisi PG PAUD. Selaras dengan visi keilmuan Prodi PG PAUD terbaru yang mengusung inklusifitas dan pembelajaran berdiferensiasi dalam proses pendidikan. Diharapkan calon guru PAUD nantinya bisa merancang dan melaksanakan pembelajaran dengan prinsip inklusif dan pembelajaran berdiferensiasi sesuai kaidah keilmuan. Begitu pentingnya kegiatan ini, melalui kebijakan prodi dihimbau kepada seluruh mahasiswa agar merangkum materi yang telah dipaparkan oleh narasumber.
Narasumber memaparkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi ini sangat penting. Dengan analogi jika setiap anak itu memiliki minat, bakat, dan kebutuhan yang berbeda-beda. Maka proses pembelajaran yang baik hendaknya bisa mengakomodasi sejumlah perbedaan tersebut terutama mengenai kebutuhan belajar anak. Kebutuhan belajar anak hendaknya dipetakan berdasarkan kesiapan belajar anak, minatnya, dan guru dapat memahami profil belajar siswa secara individual. Dengan mengidentifikasi dan memetakan tiga hal kebutuhan belajar anak tadi, maka kelas pembelajaran akan tercipta secara inklusif.
Menurut Narasumber, untuk implementasi pembelajaran berdiferensiasi diperlukan 3 strategi yakni diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk/hasil akhir dari pembelajaran. Ketiga strategi itu diawali dengan guru melakukan asesmen awal kepada seluruh anak didik. Asesmen ini dilakukan di awal tahun pembelajaran atau saat penerimaan anak didik jika di program layanan dasar dan di awal tahun ajaran baru bagi program layanan lanjutan. Dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi berarti telah mengaplikasikan salah satu konsep pendidikan inklusi dan prinsip pendidikan berkeadilan. (IS–Tri)