Diskusi bersama Dosen dan Mahasiswa PAUD dalam “Education Forum #3”
Yogyakarta, 20 Juni 2023 – Dosen dan mahasiswa program Going Global Partnership mengikuti kegiatan “Education Forum #3” yang diselenggarakan oleh FKIP UAD. Kegiatan ini merupakan sebuah forum diskusi yang fokus membahas anak usia dini dan inklusi. Para mahasiswa dan dosen yang mengikuti kegiatan visit academic ke UK berbagi pengalaman mereka dalam kegiatan ini.
Pada kegiatan ini, presentasi pertama dibawakan oleh Nurul Hidayati Rofiah, M.Pd.I., Ph.D, salah satu dosen PGSD FKIP UAD. Beliau membahas tentang pendidikan inklusif dan sistem pendidikan inklusif di UK, serta membandingkannya dengan pendidikan inklusif di Indonesia.
Selanjutnya, Ega Asnatasia Maharani, M.Psi salah satu dosen PGPAUD FKIP UAD juga mempresentasikan mengenai kunjungan ke UK. Adapun rencana ke depan yang akan dilakukan dalam program Going Global Partnership antara lain, kerja sama penelitian, mengikuti kompetisi, menulis artikel di media massa, virtual exchange learning, collaborative workshops, book chapter, dan joint conference sebagai presenter.
Dua dosen dari University of Gloucestershire yakni, Alex dan Maria memberikan pemaparan mengenai keuntungan dan rencana kegiatan yang akan dilakukan di masa depan berdasarkan hasil kegiatan visit academic dalam program Going Globar Partnership. Kemudian, presentasi dilanjutkan oleh mahasiswa PGPAUD yaitu, Putri Sabrina Uswatun Hasanah yang membahas mengenai hasil studi kunjungan mereka ke Angel Day Nursery and Little Pioneers Nursery & Pre-School, membahas kelangkaan guru laki-laki di Early Childhood Education, dan fasilitas umum (taman bermain) di UK.
Presentasi terakhir disampaikan oleh mahasiswa PGSD yaitu, Dwiky Darma Panjaitan yang membahas tentang Special Educational Needs and Disabilities Coordinator (SENDCO). SENDCO adalah staf pengajar yang bertanggung jawab terhadap anak-anak berkebutuhan khusus di sekolah. ”Setiap anak di Inggris harus memiliki SENDCO untuk memastikan bahwa anak-anak dengan kebutuhan pendidikan khusus mendapatkan dukungan dan bantuan dalam mencapai potensi pendidikan penuh mereka” ujar Dwiky.
Adanya kegiatan ini, peserta dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan baru tentang anak usia dini dan inklusi. Mereka dapat belajar mengenai sistem pendidikan inklusif di UK dan membandingkannya dengan situasi di Indonesia. Secara keseluruhan, kegiatan ini memberikan platform untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan ide-ide mengenai pendidikan inklusif dan anak usia dini. Peserta dapat mendapatkan inspirasi dan motivasi, serta pemahaman yang lebih mendalam tentang praktek-praktek terbaik yang dapat diterapkan di Indonesia dari presentasi para narasumber, baik dosen maupun mahasiswa. Lebih lanjut, kegiatan ini juga dapat membangun jaringan dan kerja sama antara mahasiswa, dosen, dan institusi pendidikan di Indonesia dengan University of Gloucestershire dan mitra-mitra lain di UK. Hal ini membuka peluang untuk kolaborasi dalam penelitian, partisipasi dalam kompetisi, dan pengembangan artikel serta publikasi bersama dalam media massa.
Secara keseluruhan, kegiatan “Education Forum #3” memberikan manfaat dalam hal pengetahuan, wawasan, inspirasi, kolaborasi, pengembangan keterampilan, dan pengembangan sektor pendidikan anak usia dini di Indonesia. Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan komitmen terhadap pendidikan inklusif serta peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini di Indonesia.